Selasa, 01 September 2015

PERANAN IKLIM DALAM BIDANG PERTANIAN

PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Pertumbuhan suatu tanaman akan dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik ( hidup ) adalah suatu organisme hidup yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain mikroorganisme, hewan ( meliputi hama dan penyakit ) dan juga termasuk didalamnya manusia.  Sedangkan faktor abiotik ( tak hidup ) merupakan lingkungan yang ada disekitar tanaman meliputi air, tanah dan udara yang berhubungan dengan iklim.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah tertentu dalam periode yang cukup lama ( sekitar 25-30 tahun secara berturut-turut ).  Sebagai faktor abiotik tanaman, iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan. Unsur-unsur iklim antara lain meliputi cuaca, radiasi matahari,  suhu, tekanan udara, curah hujan, angin dan kelembaban udara.
Perubahan iklim akan mempengaruhi produksi tanaman. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut dengan Klimatologi. Adapun ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di atmosfer dengan produksi pertanian dinamakan Agroklimatologi.
Sasaran yang hendak dicapai oleh klimatologi pertanian adalah untuk memahami dan mengkaji proses-proses yang terjadi pada perubahan lingkungan fisik disekitar organisme pertanaian, akibat perkembangan organisme serta dampak perubahannya bagi organisme itu sendiri yang meliputi fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serta pengendalian serangan hama dan penyakit.
Oleh karena itu, perlu diadakannya pengetahuan tentang peranan iklim dalam bidang pertanian agar bisa memperoleh produksi hasil pertanian yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

1.2  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain :
Untuk mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim
Untuk mengetahui peranan iklim dalam bidang pertanian
Menyesuaikan kondisi iklim dengan tanaman
Mengontrol iklim mikro terhadap lingkungan fisik disekitar tanaman seperti pohon pelindung, naungan, mulsa plastik dan rumah kaca.
 1.3  Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang peranan iklim dalam bidang pertanian
Menambah pengetahuan tentang unsur-unsur iklim dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan iklim
Mengetahui tentang penyesuaian budidaya tanaman dengan melihat iklim dan lingkungan disekitarnya.
PEMBAHASAN
I.                   IKLIM
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit dikendalikan. Karena sifatnya yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap cuaca dan iklim dalam bidang pertanian diperlukan suatu pemahaman yang lebih akurat terhadap karakteristik iklim melalui analisis dan interpretasi data iklim. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antara instansi pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan.
Pengaruh kegagalan panen, bangkrutnya petani dan harga pangan yang makin meningkat dapat meruntuhkan prospek pertumbuhan ekonomi. Kondisi dimana harga bahan pangan dan komoditi lain yang tinggi tentu saja berakibat pada peningkatan inflasi. Semakin rawannya ketahanan pangan di Indonesia merupakan akibat semakin menurunnya luas lahan pertanian dan produktivitas lahan yang tidak mungkin ditingkatkan. Artinya beberapa upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian sudah tidak ekonomis lagi.
Berbagai proses fisiologi tanaman sangat dipengaruhi oleh iklim, ketersediaan air sangat ditentukan oleh curah hujan, demikian juga pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan manivestasi akumulatif dari seluruh proses fisiologi selama fase atau periode pertumbuhan tertentu. Oleh sebab itu dalam pengertian yang lebih teknis dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim selama pertumbuhan tanaman.
Salah satu upaya peningkatan produksi tanaman adalah dengan memanfaatkan sumberdaya iklim se-optimal mungkin dengan melakukan analisis agroklimat dikaitkan dengan tanah dan tanaman sehingga menjadi informasi yang aplikatif untuk menunjang perencanaan waktu tanam, pola tanam dan jenis tanaman.

II.                UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
         Suhu dan Temperatur Udara
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya sesuatu dan dinyatakan dalam skala Celsius atau satuan suhu lainnya.Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer. Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman dan kandungan lengas tanah.
Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting pada tanaman, diantaranya proses pembukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis dan respirasi. Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi . Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.

Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat mempengaruhi fisiologis tanaman.
 Kelembaban  dipengaruhi oleh ketersediaan air yang ada disekitar tumbuhan. Kelembaban yang terlalu tinggi bisa merangsang pertumbuhan jamur yang berpotensi menjadi penyakit bagi tanaman, sehingga akan menghambat proses pertumbuhan tanaman.

Intensitas Radiasi Matahari
Radiasi matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Intensitas radiasi matahari adalah besar kecilnya cahaya matahari yang mengenai seluruh permukaan bumi. Tingkat penerimaan panas yang diterima oleh bumi dipengaruhi oleh sudut datangnya sinar matahari, lama waktu penyinaran matahari, keadaan muka bumi (daratan dan lautan) dan banyak sedikitnya awan yang menghalangi cahaya matahari yang masuk.
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan, terutama dalam proses fotosintesis yang komponen utamanya adalah energi dari matahari. Tanaman  dapat dibedakan menjadi tanaman berhari panjang, tanaman hari sedang dan tanaman hari pendek. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan intensitas radiasi matahari yang dibutuhkan oleh tanaman itu sendiri.

Tekanan Udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah, semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut maka semakin rendah tekanan udaranya dan suhu yang ada pun akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).
Tekanan udara mepengaruhi vegetasi tanaman apa yang cocok pada suatu tempat. Misalnya pada  dataran tinggi, tekanan udara dan suhunya akan rendah maka tanaman yang cocok dengan tempat tersebut adalah tanaman semusim seperti sayur-sayuran.

Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain besar kecilnya gradien barometrik ( perbedaan tekanan udara ), relief permukaan bumi, ada tidaknya tumbuh-tumbuhan dan tinggi rendahnya tanaman dari permukaan tanah.
Angin juga berpengaruh bagi tanaman, yaitu diantaranya angin bisa menjadi vector penyebar penyakit tanaman. Angin mampu membawa spora dari jamur, bakteri dan virus yang akan menjadi penyakit bagi tanaman.

Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: bentuk medan bumi atau topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angin di atas medan datar.
III.             PERUBAHAN IKLIM
Suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia baik secara alami maupun akibat dari exploitasi manusia. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk cuaca hujan yang tidak menentu, aliran panas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang berubah drastic dan sebagainya.
Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Emisi ini berasal dari ekspoitasi hutan yang berlebihan, industri dan pabrik-pabrik besar yang menimulkan polusi, penambangan barang mentah yang tidak sewajarnya dan pemakaian bahan kosmetik yang berbahaya.
Adapun dampak dari perubahan iklim antara lain :
a.       Perubahan iklim dan cuaca (meningkatnya suhu dan temperatur udara, badai tropis dan El-Nino lebih sering, curah hujan meningkat, banjir, kekeringan dll.)
b.      Peningkatan permukaan laut akibat pencairan gunung es di kutub utara (daratan mengecil dan erosi laut yang semakin mengikis pantai)
c.       Pertanian dan persediaan pangan (pergantian musim tidak pasti, gagal tanam, gagal panen, musim kemarau lebih panjang, serangan hama penyakit serta degradasi hutan dan lahan)
d.      Ekosistem yang terganggu (rusaknya terumbu karang, punahnya spesies flora dan fauna)
e.       Kesehatan manusia (munculnya penyakit penyakit baru : flu burung, flu babi, ebola dll.)


IV.             CARA UNTUK MEMPERTAHANKAN SUHU, INTENSITAS RADIASI MATAHARI DAN KELEMBABAN UDARA PADA TANAMAN
Pengaruh negatif suhu terhadap lengas tanah dapat diatasi melalui perlakuan pemulsaan (mengurangi evaporasi dan transpirasi). Penelitian dengan cara mengerudungi tanah menggunakan mulsa plastik hitam perak ternyata dapat mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan suhu tanah dan mengurangi evaporasi yang berlebihan.
Adapun keuntungan dari pemakaian pemulsaan plastik antara lain :
Air yang ada dalam tanah tidak banyak yang terbuang atau hilang karena menguap,
Warna hitam pada plastik  mampu meningkatkan penyerapan air oleh tanah, mempebaiki sifat fisik tanah dan mengurangi kisaran suhu tanah,
Mengendalikan pertumbuhan gulma disekitar tanaman,
Memperbaiki aerasi tanah sehingga akar dapat berkembang dengan baik dan  pertumbuhan tanaman akan lebih subur,
Menstabilkan suhu iklim mikro yang ada disekitar tajuk tanaman,
Proses fisiologis tanaman terutama fotosintesis akan meningkat karena pendistribusian cahaya di dalam tajuk tanaman lebih merata oleh adanya plastik warna perak (mengurangi kasus mutual shading).


V.                MANFAAT INFORMASI IKLIM DALAM BUDIDAYA TANAMAN

Informasi iklim sangat dibutuhkan oleh petani dalam proses pembudidayaan tanaman. Iklim sangat berpengaruh terhadap fisiologis pertumbuhan tanaman. Dengan mengetahui informasi iklim, petani akan mampu mengoptimalkan produksi lahan dan tanaman yang dibudidayakannya.
Adapun manfaat dari informasi iklim dalam pertanian antara lain adalah :
 Pengembangan wilayah dan komoditas pertanian seperti kesesuaian lahan, perencanaan tata ruang, pemetaan wilayah agroekologi dan komoditi, Sistem Informasi Geografi (GIS) dan lain-lain.
Perencanaan kegiatan operasional (budidaya) pertanian, seperti perencanaan pola tanam, penentuan waktu tanam, pengairan, pemupukan, PHT (Pengendalian Hama Terpadu), sampai pada proses pendistribusian hasil panen.
 Peramalan dan analisis sistem pertanian, seperti daya dukung lahan, ramalan produksi, pendugaan potensi hasil dan produktivitas pertanian.
Pengelolaan dan konservasi lahan (tanah dan air).
Menunjang kegiatan penelitian komoditas dan sumberdaya lahan serta pengkajian teknologi pertanian, terutama dalam merumuskan atau menyimpulkan hasilnya.


VI.             PERANAN IKLIM DALAM DUNIA PERTANIAN
Perlu diketahui bahwa iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan rakyat Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian.
 Sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan musim sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian.
Dalam bidang usaha pertanian, telah terbukti bahwa pengetahuan dan pengenalan ciri, jenis dan tipe cuaca maupun iklim pada suatu tempat menjadi prasyarat dalam pemilihan dan perencanaan tanaman serta pola tanam yang sesuai pada suatu sistem usaha tani.iklim digunakan sebagai kalender dalam menentukan musim tanam dan musim panen. Iklim juga digunakan untuk menentukan varietas yang akan ditanam.
Misalnya suatu daerah memiliki iklim tropis, maka tentulah petani harus memilih  tanaman yang cocok dengan suhu panas. Dalam menentukan musim tanam, iklim harus diprediksi. Misalnya, diperkirakan akan datang iklim penghujan, maka petani bisa mendapat keuntungan dengan menanam tanaman yang sesuai dengan kadar  air yang banyak.
 Contoh lain adalah padi sangat cocok dibudidayakan di daerah yang bersuhu udara panas dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan cocok dibudidayakan di daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas curah hujan tidak setinggi pada tanaman padi.
Iklim adalah unsur utama dalam sistem metabolisme dan fisiologi tanaman. Menentukan pola tanam, menentukan jadwal dan saat tanam, management pertanian yang lebih efisien dan pertanian berkelanjutan.
Selain itu, pengetahuan tentang iklim dapat digunakan untuk membantu para petani menggunakan lingkungan fisiknya dengan lebih efisien dalam menuju tujuan utama memperbaiki produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitasnya.

Iklim merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam kegiatan operasional di bidang pertanian. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan Iklim menentukan apa yang dapat ditanam pada suatu lahan sedangkan cuaca sangat menentukan apa yang dapat dipanen “. Ungkapan ini menggambarkan bahwa iklim merupakan salah satu faktor penentu utama yang berpengaruh untuk menentukan jenis tanaman dan sistem usaha tani yang sesuai dengan produktivitas potensi suatu lahan, sedangkan cuaca lah yang akan menentukan produksi aktual (hasil panen) yang akan diperoleh.
Iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan hasil tanaman. Kondisi iklim yang optimum dapat menunjang tanaman untuk berproduksi dengan baik, sebaliknya kondisi iklim yang ekstrim dapat menurunkan produksi tanaman.
Pada hakekatnya bahwa mengelola cuaca dan iklim tidak mudah. Namun demikian bukannya tidak dapat dikelola, tetapi sampai batas tertentu cuaca dan iklim dapat dikelola agar dapat meningkatkan hasil pertanian dan menekan sekecil mungkin risiko akibat iklim ekstrim.
Pengelolaan sumberdaya iklim yang baik dapat menentukan keberhasilan di sektor pertanian. Pengelolaan sumberdaya iklim tersebut, meliputi : penyesuaian tanaman dengan kondisi iklim, mengikuti informasi prakiraan cuaca dan iklim, modifikasi iklim dan substitusi yang pada akhirnya dengan harapan bidang pertanian dapat meminimalisir kerugian yang akan diderita akibat perlakuan iklim maupun cuaca sehingga dapat memaksimalkan hasil yang akan diperoleh nantinya. 

PENUTUP

Kesimpulan
Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Cuaca dan  Iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan manusia diseluruh pelosok dunia, khusunya di negara yang sebagian besar penduduknya masyarakat bergantung kepada sektor pertanian.
Iklim merupakan unsur utama dalam sistem metabolisme dan fisiologi suatu tanaman. Dengan mempelajari iklim kita bisa menentukan pola tanam, menentukan jadwal dan saat penananam yang tepat, management pertanian yang lebih efisien dan pertanian yang bersifat berkelanjutan yang berprinsip pada kaidah ekologi.
Selain itu, pengetahuan tentang iklim dapat digunakan untuk membantu para petani menggunakan lingkungan fisiknya dengan lebih efisien dalam menuju tujuan utama memperbaiki produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitasnya. Kondisi iklim yang optimum dapat menunjang tanaman untuk berproduksi dengan baik, sebaliknya kondisi iklim yang ekstrim dapat menurunkan hasil produksi suatu tanaman.
Pengelolaan terhadap sumberdaya iklim yang baik dapat menentukan keberhasilan sektor pertanian. Pengelolaan sumberdaya iklim tersebut, meliputi : penyesuaian tanaman dengan kondisi iklim, mengikuti informasi prakiraan cuaca dan iklim, modifikasi iklim dan substitusi yang pada akhirnya dengan harapan bidang pertanian dapat meminimalisir kerugian yang akan diderita akibat perlakuan iklim maupun cuaca sehingga dapat memaksimalkan hasil yang akan didapatkan.

Saran
Mengingat akan pentingnya peranan iklim dalam bidang pertanian, alangkah lebih baik apabila diadakannya mata kuliah tentang iklim yaitu Klimatologi. Dengan mempelajari klimatologi kita akan lebih mengenal jauh tentang peranan iklim dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Syarifuddin.1996. Sain Geografi 1 untuk SMU Kelas 1. Bumi Aksara : Bandung.
Ashari, Sumeru. 1999. Agronomi dan Tanaman Hortikultura. Fakultas Pertanian Universitas                Brawijaya : Malang.
Ashari, Sumeru. 2002. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Rineka Cipta : Jakarta.
Bambang, S. 2000. Biologi. Erlangga : Jakarta.

Herlina, Ninuk. 2010. Modul Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya : Malang.

2 komentar: