Di
daerah subtropik, pertumbuhan tunas jeruk sangat jelas atau yang disebut mupus, namun didaerah tropika basah
pertumbuhannya kurang teratur. Tetapi apabila kondisinya sengaja dibuat
kekeringan dan diairi dengan mendadak maka akan mengalami mupus serentak.
Identifikasi
tanaman jeruk telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode morfologi
adalah yang sederhana, namun bentuk tanaman dipengaruhi oleh umur dan faktor
luar/lingkungan sehingga hasilnya kurang valid.
Syarat tumbuh :
1. Berdasarkan
letak lintangnya, tanaman jeruk mempunyai 3 daerah pertumbuhan yaitu :
2. Daerah
Subtropis 30 – 400 (LU/LS), beriklim mediteraniandengan cukup banyak
hujan pada musim dingin dan sangat panas pada musim panas.
3. Daerah
Semitropik dari 20 – 280 (LU/LS), beriklim dingin, kering dan panas.
4. Daerah
Tropik antara 0 – 200 (LU/LS), pada daerah ini tidak terdapat masa
dingin yang jelas.
Kualitas
buah didaerah tropik pertumbuhannya juga berbeda. Didaerah tropik buah jeruk
cenderung lebih besar, mengandung sari buah lebih banyak namun rendah kandungan
asam sitratnya.
Tanaman
jeruk bisa diperbanyak dengan 3 cara, yaitu :
1.
Generatif (sexual), yaitu dengan biji,
biji jeruk ada yang tumbuh mono – embrional (satu batang) dan ada yang poll –
embrional (banyak batang).
2.
Vegetatif (asexsual) yaitu dengan bagian
tanaman, misalnya stek batang/dahan dan cangkok.
3.
Kombinasi generatif dan vegetatif yaitu
menyambung, menempeldari bagian pohon yang dianggap baik(hasil buah bermutu dan
hasil produksinya tinggi) dengan pohon yang berasal dari biji yang berakar
banyak dan kuat.
Perkebunan jeruk harus memenuhi
persyaratan teknik sebagai berikut :
1.
Tempat bertanam dan lingkungannya harus
bebas virus, sekurang – kurangnya dengan jarak 1 km dari daerah yang terserang
virus.
2.
Perairan yang lengkap dan tersedia air
yang cukup, sehingga dimusim kering tanaman bisa diairi.
3.
Jenis jeruk yang ditanam harus cocok
dengan lingkunagannya antara lain :
ü Tinggi
tempat dari permukaan laut.
ü Keadaan
air tanah.
ü Pengaruh
iklim setempat.
4.
Tempat tanam mudah tranfortasinya.
Persiapan biji
Biji
jeruk harus segera disemaikan dalam keadaan masih segar. Biji jeruk tidak
mengalami masa dormansi, bila kekeringan akan rusak. Temperatur optimal lebih
kurang 320C.
Biji
yang telah diambil dari buah jeruk lalu dicuci bersih sehingga daging yang
masih melekat hilang seluruhnya. Agar daya kecambah tidak hilang. Sebaiknya
biji disemai segera dalam keadaaan segar. Agar biji bisa disimpan beberapa
bulan sebainya diberi fungisida. Misalnya sulfat lembaga.
Persiapan lahan
·
Tanah dibersihkan dari tanaman – tanaman
pengganggu.
·
Selanjutnya buatlah batasan – batasan
dengan sebilah bambu (patok).
·
Bila bibit yang digunakan berakar
panjang, usahakan agar tanah digemburkan lebih dalam.
·
Pada tanah yang letaknya tinggi serta
kering sebaiknya ditanam bibit okulasi.
·
Bila tanah yang tempat area tanam tidak
banyak mengandung humus, sebaiknya ditanam pupuk hijau 1 – 2 tahun.
·
Setelah tanah selesai dikerjakan
mulailah diajir.
·
Setelah jalan induk, jalan kontrol, dan
tempat ajir rampung diatur.
Penyemaian Biji
Persemaian I
a. Persiapan
menyemai :
Pilih
biji yang baik untuk disemai, untuk membuat persemaian I, mula – mula buat
bedengan diatas tanah yang sehat, seblum pernah ditanami jeruk. Bedengan
membujur selatan utara panjang kurang lebih 2m dan lebar kurang lebih 1m
menurut kebutuhan. Bedengan dicangkul yang dalam, dibersihkan dari kerikil,
kayu, rumput, sarang semut, dll. Tanah dibiarkan beberapahari atau sampai
seminggu supaya terkena sinar matahari sehingga penyakit bisa mati. Tinggi
bedengan 15 – 20cm. atap persemaian dibuat menghadap ke timur, dengan
kemiringan 30 – 350C, tinggi tiang sebelah timur 120 cm dan sebelah
barat kurang lebih 70 cm.
b. Penyemaian biji
Setelah persiapan menyemai selesai,
permukaan tanah dibuat rata dan dibuat garis – garis yang bersilangan saling
tegak lurus dengan jarak 5 cm. biji – biji di letakkan pada titik potong dan
sedikit ditekan. Setelah selesai tutuplah dengan kompos halus atau pupuk
kandang halus yang telah menjadi tanah, kemudian disiram dengan air bersih.
c. Perawatan semai
Setiap baris harus selalu diamati, karena
sering diserang anjing tanah, biasanya berjalan dibawah permukaan tanah,
bekasnya kelihatan seperti tanan (kompos) mengelupas sehingga biji yang belum
tumbuh menjadi rusak. Pengendaliaanya bisa disiram dengan insektisida atau
disemprot sampai larutan bisa menyerap kedalam tanah, konsentrasi sesuai dengan
petunjuk kesamaan insektisida.
d. Pengambilan semai
Semai yang tingginya lebih kurang 20 – 50
cm dan garis tengah batang diatas permukaan tanah lebih kurang 5 mm, umur 5 – 6
bulan sudah dapat dipindahkan.
Daftar Pustaka
Ashari, Semeru 1995,
Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia (UI-press), Jakarta
B. Sarwono. 1991. Jeruk dan Kerababtnya. PT Penebar
Swadaya, 4 Jakarta
Ir. Pracaya. 1993.
Jeruk Manis. Penebar Swadaya, Jakarta